Penggunaan senjata biologis ternyata sudah ada sejak
dahulu kala. Sejarah mencacat saat tahun 1500 SM, bangsa Hittites di Asia Kecil
menggunakan korban yang terjangkit penyakit untuk dikirim ke daerah musuh.
Bangsa Armies juga demikian. Sadar akan manfaat senjata biologis, mereka
menggunakannya untuk meracuni dan menyebarkan wabah ke musuh-musuh mereka.
Bahkan ada peneliti yang berpendapat bahwa 10 peringatan Allah buat bangsa
Mesir pada zaman Musa, merupakan penggunaan dari senjata biologis manusia.
Di
abad 20 ini, ternyata penggunaan senjata biologis pun masih dilakukan. Tercatat
pada awal abad 20 Jepang, Jerman, Amerika dan Rusia sempat mengembangkan
senjata biologis. Sekarang ini penggunaan senjata biologis sudah diatur dalam
“Biological Weapon Convention ” tahun 1972 dan “Geneva Protocol”. Dan sekarang
walaupun beberapa negara maju sudah menutup penelitian tentang bioweapon ini,
namun ancaman tetap saja ada, apabila perang benar-benar terjadi nanti. Nah,
Berikut merupakan daftar 10 penggunaan senjata biologis yang berbahaya.
1.
Smallpox
Smallpox
(cacar) disebabka oleh virus variola. Dahulu saat belum ditemukannya vaksin,
30% orang yang meninggal dikarenakan terjangkit penyakit ini. Gejala dari
smallpox adalah demam tinggi disertai bintik-bintik berisi cairan di sekujur
tubuh. Pada umumnya penyebarannya melalui kontak langsung dengan penderita,
tapi dapat pula melalui udara. Tahun 1977 penyakit ini berhasil dimusnahkan
oleh vaksinasi besar-besaran yang dicanangkan WHO. Dan sekarang prototipe dari
virus ini tersimpan di 2 negara yaitu Amerika dan Rusia.
Smallpox
dikategorikan sebagai senjata biologis kategori A, yang virusnya dapat menyebar
dengan mudah dan menimbulkan kepanikan publik, tingkat kematian yang tinggi dan
harus ditangani dengan khusus. Hanya ada 6 senjata biologis yang masuk kategori
ini.
Lalu
bagaimana cara menggunakan ini sebagai senjata ? Dengan mengirimkan korban
terjangkit ke daerah musuh atau menyebarkan virus melalui udara sudah cukup
menimbulkan korban di pihak musuh.
2.
Anthrax
Photobucket
selama masa-masa suram semenjak kejadian tahun 2001 (WTC) lalu, terdapat banyak
surat yang dikirimkan ke orang-orang tertentu yang disertai dengan bubuk putih.
Dan ketika bubuk putih tersebut menyebar, kepanikan muncul karena itu adalah
Bacillus anthracis.
Antnrax
juga termasuk bioweapon golongan A. Bakterinya hidup di tanah dan terbawa oleh
hewan ketika mencari makan. Manusia tertular bakteri ini melalui kontak
langsung dengan hewan tersebut atau lewat udara. Bakteri ini juga dapat masuk
ke sistem pencernaan lewat makanan. Akan tetapi banyak kasus yang terjadi lewat
kontak langsung. Yang paling parah apabila terinfeksi lewat pernapasan. Bakteri
ini dengan cepat akan masuk ke paru-paru dan menggandakan diri serta melepaskan
racun yang menyebabkan demam, masalah pernapasan, lelah dan muntah.
Anthrax
menjadi favorit bioweapon dikarenakan vaksinnya yang masih jarang dan waktu
hidup bakterinya. Banyak senjata biologis yang dapat bertahan beberapa waktu
pada situasi tertentu saja, namun tidak bagi anthrax. B. anthracts dapat
bertahan selama 40 tahun dan masih tetap mematikan.
Jepang
sempat melakukan penelitian pada tahun 1930an di Manchurta. Inggris melakukan
ujicoba bom anthrax pada tahun 1942 di pulau Gruinard. Dan pada tahun 1979 Uni
Soviet akhirnya melepaskan anthrax lewat udara hingga membunh 66 orang.
3.
Ebola
Ebola
dinamakan berdasarkan nama suatu daerah di Kongo (Sungai Ebola) yang merupakan
cikal bakal terciptanya virus ini. Sebetulnya sebelumnya telah terdeteksi
tanda-tanda menyerupai virus ini di Jerman. Ebola mulai mengisi judul-judul
berita sejak 1970an saat membunuh ratusan jiwa di Zaire dan Sudan. Hanya dalam
1 dekade, virus ini sudah menyebar di seantero Afrika bahkan keluar Afrika.
Sekarang ini ebola dapat menjangkiti baik manusia maupun hewan primata.
Virus
ini menyebar lewat kontak dengan darah atau feses. Di Afrika sendiri, virus ini
bahkan menyebar lewat klinik-klinik dan rumah sakit. Para korbannya akan
menderita gejalanya dalam waktu 2 – 21 hari, seperti sakit kepala, muntah,
sakit tenggorokan dan lemah serta diare. Beberapa kasus bahkan terdapat
pendarahan dalam atau luar. Antara 60%-90% pasiennya akan berakhir dengan
kematian dalam 7-16 hari.
Sementara
para ilmuwan bekerja keras untuk menemukan obatnya, para ilmuwan Soviet malah
bekerja untuk membuat ebola menjadi senjata mematikan. Dan mereka berhasil di
tahun 1990an dengan berhasil membuat ebola dapat menyebar lewat udara. Dan
karena kehebatannya ebola masuk dalam bioweapon kategoti A.
4.
Plague
/ Wabah Pes
Masih
ingat dengan Black Death (Kematian Hitam) ? Ya, ini merupakan peristiwa kelam
di eropa sekitar abad ke-14. Jika dijadikan senjata pemusnah masal, Yersinia
pestis ini merupakan kategori A bioweapon. Wabah ini sendiri terbagi
menjadi 2 yaitu, Bubonic Plague dan Pneumonic Plague.
Bubonic
Plague menyebar melalui kontak langsung dengan penderita. Efeknya dapat
menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala dan kelelahan. Gejalanya dapat
timbul 2-3 hari dan apabila tidak ditangani dengan benar dalam 24 jam pertama,
maka 70% kemungkinan pasien akan tewas. Pneumonic Plague jarang terjadi dan
menyebar lewat udara (batuk, bersin dan percakapan dengan penderita). Gejalanya
meliputi demam, baduk, lendir berdarah dan sulit bernapas.
Negara-negara
yang dicurigai menggunakan Plague ini sebagai senjata adalah Kanada, Mesir,
Jerman, Jepang, Korea Utara Rusia dan Amerika. Tahun 1940 wabah ini terlihat di
Cina karena desebarkan oleh Jepang lewat udara (melepaskan kantong-kantong
penuh dengan kutu yang terinfeksi). Beberapa negara bahkan mempunyai catatan
tentang penggunaan Plague sebagai senjata, dan karena wabah ini masih sering
terjadi di belahan dunia, maka tidak sulit untuk mendapatkan bakteri ini.
5.
Tularemia
Francisella
tularensis itulah nama bakterinya. Umumnya terdapat di kelinci dan hewan
pengerat.Manusia pada umumnya terinfeksi penyakit ini karena kontak langsung
dengan hewan terinfeksi, gigitan serangga, mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi dan terhirup lewat udara. Pasien akan merasa gejala-gejala
seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri sendi dan melemah dalam 3-5 hari
tergantung bagaimana ia terinfeksi.
Bakteri
ini termasuk bioweapon kategori A. Dan menurut rumor Amerika, Inggris, Kanada
dan Uni Soviet berlomba-lomba membuat senjata biologis ini setelah perang dunia
II.
6.
Botulinum
Toxin
Apa
yang dapat dibayangkan apabila udara yang kita hirup ternyata mengandung racun
? ketika menyebar melalui udara, racun ini tidak dapat dilihat atau dicium.
Dalam 12-36 jam kemudian, gejala yang muncul adalah pandangan kabur, muntah dan
kesulitan menelan. Apabila tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan
kelumpuhan dan pada akhirnya menyerang sistem pernapasan. Dan tanpa sistem
pernapasan yang baik, Clostridium botulinum dapat membunuh dalam 24-72 jam
kemudian.
Oleh
karena itu, C. botulinum dikategorikan sebagai golongan A bioweapon dan menjadi
favorit bagi negara-negara yang mengembangkan senjata biologis. Pada tahun 1990
seorang bernama Aum Shinrikyo (Jepang) menyemprotkan racun ini ke lawan
politiknya. Syukurlah tidak terjadi kematian masal saat itu. Namun pada saat
diubah menjadi senjata biologis pada penyerangan tahun 1995 mengakibatkan
kematian lusinan orang dan mencederai ribuan orang.
Namun,
disamping semua itu ternyata ada gunanya juga racun ini. Mungkin diantara kita
familiar dengan istilah botox. Ya, botox merupakan salah satu metode di dunia
kecantikan. Saya sendiri tidak tahu persis bagaimana penggunaannya. Mungkin
kalian yang lebih tahu.
7.
Rice
Blast
Tidak
selamanya senjata biologis berkaitan dengan virus, bakteri dan racun. Terkadang
beberapa negara mempertimbangkan cara lain yang dapat digunakan sebagai
senjata.Cari tersebut adalah mengendalikan hasil pangan. Secara logika, apabila
sebuah negara suplai makanannya dihentikan / dihalangi / terkendala, maka
secara perlahan akan kelaparan dan mati juga.
Konsep
ini dikembangkan oleh Rusia dan Amerika yang berekspeirmen dalam hal wabah terhadap
tumbuhan. Penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur adalah Pyricularia
oryzae (Magnaporthe grisea). Tumbuhan yang terjangkit, daunya akan berwarna
abu-abu karena dipenuhi oleh jamur. Jamur ini dengan cepat dapat menyebar dari
tanaman satu ke yang lain dan seketika dapat menurunkan produksi pangan.
Senjata jenis ini sangat efektif menyerang negara-negara yang tergolong miskin.
8.
Rinderpest
Saat
Genghis Khan menginvasi Eropa sekitar abad 13, ia juga menyebarkan salah satu
senjata biologis yang berbahaya. DI padang rumput yang luas dan dipenuhi dengan
ternak, terdapat ternak yang terinfeksi oleh rinderpest. Rinderpest selain
menyerang sapi, lembu dan hewan ternak lainnya, ia juga menyerang hewan
memamahbiak yang lain seperti bison, jerpa dan kambing.
Banyak
kasus di dunia yang disebabkan oleh rinderpset ini sehingga kematian hewan
ternak meningkat. Di Afrika, virus ini banyak menginfeksi singa-singa Afrika
sehingga menjadi pemakan manusia. Tapi syukurlah virus ini sudah bisa
dikontrol. Dalam penelitian sebagai senjata biologis, dikabarkan Canada dan
Amerika yang aktif melakukan riset.
9.
Nipah
Virus
Virus
ini mulai populer pada tahun 1999 saat menjangkiti 265 orang dan membunuh 105
orang di Malaysia. Para pekerja mencurigai bahwa virus ini berasal dari babi
gila. Gejala infeksi dari wabah Malaysia terutama ensefalitis pada manusia dan
pernafasan pada babi. Kemudian wabah telah menyebabkan penyakit pernafasan pada
manusia, meningkatkan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia dan
menunjukkan adanya strain berbahaya lebih banyak virus.
walaupn
begitu Nipah virus masuk dalam kategori C senjata biologis. Sampai sekarang ini
belum ada kabar negara yang mengembangkan senjata ini, namun apabila
dikembangkan menjadi senjata biologis, cukup mematikan.
10. Chimera Viruses
Seperti
yang kita tahu wabah pes, anthrax dan cacar adalah senjata biologis yang
mematikan. Akan tetapi mungkin tidak menjangkiti kita karena sudah ada cara
penanggulangannya. Lagipula beberapa sudah dikarantina. Nah, yang menakutkan
bagi kita adalah turunan dari virus-virus tersebut. Bukan tidak mungkin
virus-virus yang sudah dijelaska diatas dimodifikasi / dicampuradukan hingga
mendapat sesuatu yang mematikan. Ya, ini bukan sekedar fiksi ilmiah namun ini
sudah terjadi.
Dalam
mitologi Yunani Chimera merupakan gabungan dari singa, kambing dan naga. Hewan
ini sering dipakai pada zaman pertengahan untuk simbol yang berkaitan dengan
setan. Sedangkan dalam sains, Chimera merupakan organisme yang berasal dari
spesies asing/belum dikenal. Namun sejahat apapun virus yang disebut chimera
ini, ternyata juga ada manfaatnya. Contohnya, pemahaman kita akan dunia genetik
telah membawa ilmuwan kita untuk menemukan sesuatu yang penting. Salah satu
chimera yang merupakan perpaduan antara flu dan polio mungkin dapat mengobati
kanker otak.
Sumber
:
http://kabarnet.wordpress.com/2011/06/25/10-senjata-biologis-mematikan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar