Minggu, 10 Juni 2012

10 Senjata Biologis Mematikan



Penggunaan senjata biologis ternyata sudah ada sejak dahulu kala. Sejarah mencacat saat tahun 1500 SM, bangsa Hittites di Asia Kecil menggunakan korban yang terjangkit penyakit untuk dikirim ke daerah musuh. Bangsa Armies juga demikian. Sadar akan manfaat senjata biologis, mereka menggunakannya untuk meracuni dan menyebarkan wabah ke musuh-musuh mereka. Bahkan ada peneliti yang berpendapat bahwa 10 peringatan Allah buat bangsa Mesir pada zaman Musa, merupakan penggunaan dari senjata biologis manusia.

Di abad 20 ini, ternyata penggunaan senjata biologis pun masih dilakukan. Tercatat pada awal abad 20 Jepang, Jerman, Amerika dan Rusia sempat mengembangkan senjata biologis. Sekarang ini penggunaan senjata biologis sudah diatur dalam “Biological Weapon Convention ” tahun 1972 dan “Geneva Protocol”. Dan sekarang walaupun beberapa negara maju sudah menutup penelitian tentang bioweapon ini, namun ancaman tetap saja ada, apabila perang benar-benar terjadi nanti. Nah, Berikut merupakan daftar 10 penggunaan senjata biologis yang berbahaya.

1.      Smallpox
Smallpox (cacar) disebabka oleh virus variola. Dahulu saat belum ditemukannya vaksin, 30% orang yang meninggal dikarenakan terjangkit penyakit ini. Gejala dari smallpox adalah demam tinggi disertai bintik-bintik berisi cairan di sekujur tubuh. Pada umumnya penyebarannya melalui kontak langsung dengan penderita, tapi dapat pula melalui udara. Tahun 1977 penyakit ini berhasil dimusnahkan oleh vaksinasi besar-besaran yang dicanangkan WHO. Dan sekarang prototipe dari virus ini tersimpan di 2 negara  yaitu Amerika dan Rusia.
Smallpox dikategorikan sebagai senjata biologis kategori A, yang virusnya dapat menyebar dengan mudah dan menimbulkan kepanikan publik, tingkat kematian yang tinggi dan harus ditangani dengan khusus. Hanya ada 6 senjata biologis yang masuk kategori ini.
Lalu bagaimana cara menggunakan ini sebagai senjata ? Dengan mengirimkan korban terjangkit ke daerah musuh atau menyebarkan virus melalui udara sudah cukup menimbulkan korban di pihak musuh.

2.      Anthrax
Photobucket selama masa-masa suram semenjak kejadian tahun 2001 (WTC) lalu, terdapat banyak surat yang dikirimkan ke orang-orang tertentu yang disertai dengan bubuk putih. Dan ketika bubuk putih tersebut menyebar, kepanikan muncul karena itu adalah Bacillus anthracis.
Antnrax juga termasuk bioweapon golongan A. Bakterinya hidup di tanah dan terbawa oleh hewan ketika mencari makan. Manusia tertular bakteri ini melalui kontak langsung dengan hewan tersebut atau lewat udara. Bakteri ini juga dapat masuk ke sistem pencernaan lewat makanan. Akan tetapi banyak kasus yang terjadi lewat kontak langsung. Yang paling parah apabila terinfeksi lewat pernapasan. Bakteri ini dengan cepat akan masuk ke paru-paru dan menggandakan diri serta melepaskan racun yang menyebabkan demam, masalah pernapasan, lelah dan muntah.
Anthrax menjadi favorit bioweapon dikarenakan vaksinnya yang masih jarang dan waktu hidup bakterinya. Banyak senjata biologis yang dapat bertahan beberapa waktu pada situasi tertentu saja, namun tidak bagi anthrax. B. anthracts dapat bertahan selama 40 tahun dan masih tetap mematikan.
Jepang sempat melakukan penelitian pada tahun 1930an di Manchurta. Inggris melakukan ujicoba bom anthrax pada tahun 1942 di pulau Gruinard. Dan pada tahun 1979 Uni Soviet akhirnya melepaskan anthrax lewat udara hingga membunh 66 orang.

3.      Ebola
Ebola dinamakan berdasarkan nama suatu daerah di Kongo (Sungai Ebola) yang merupakan cikal bakal terciptanya virus ini.  Sebetulnya sebelumnya telah terdeteksi tanda-tanda menyerupai virus ini di Jerman. Ebola mulai mengisi judul-judul berita sejak 1970an saat membunuh ratusan jiwa di Zaire dan Sudan. Hanya dalam 1 dekade, virus ini sudah menyebar di seantero Afrika bahkan keluar Afrika. Sekarang ini ebola dapat menjangkiti baik manusia maupun hewan primata.
Virus ini menyebar lewat kontak dengan darah atau feses. Di Afrika sendiri, virus ini bahkan menyebar lewat klinik-klinik dan rumah sakit. Para korbannya akan menderita gejalanya dalam waktu 2 – 21 hari, seperti sakit kepala, muntah, sakit tenggorokan dan lemah serta diare. Beberapa kasus bahkan terdapat pendarahan dalam atau luar. Antara 60%-90% pasiennya akan berakhir dengan kematian dalam 7-16 hari.
Sementara para ilmuwan bekerja keras untuk menemukan obatnya, para ilmuwan Soviet malah bekerja untuk membuat ebola menjadi senjata mematikan. Dan mereka berhasil di tahun 1990an dengan berhasil membuat ebola dapat menyebar lewat udara. Dan karena kehebatannya ebola masuk dalam bioweapon kategoti A.

4.      Plague / Wabah Pes
Masih ingat dengan Black Death (Kematian Hitam) ? Ya, ini merupakan peristiwa kelam di eropa sekitar abad ke-14. Jika dijadikan senjata pemusnah masal, Yersinia pestis  ini merupakan kategori A bioweapon. Wabah ini sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, Bubonic Plague dan Pneumonic Plague.
Bubonic Plague menyebar melalui kontak langsung dengan penderita. Efeknya dapat menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala dan kelelahan. Gejalanya dapat timbul 2-3 hari dan apabila tidak ditangani dengan benar dalam 24 jam pertama, maka 70% kemungkinan pasien akan tewas. Pneumonic Plague jarang terjadi dan menyebar lewat udara (batuk, bersin dan percakapan dengan penderita). Gejalanya meliputi demam, baduk, lendir berdarah dan sulit bernapas.
Negara-negara yang dicurigai menggunakan Plague ini sebagai senjata adalah Kanada, Mesir, Jerman, Jepang, Korea Utara Rusia dan Amerika. Tahun 1940 wabah ini terlihat di Cina karena desebarkan oleh Jepang lewat udara (melepaskan kantong-kantong penuh dengan kutu yang terinfeksi). Beberapa negara bahkan mempunyai catatan tentang penggunaan Plague sebagai senjata, dan karena wabah ini masih sering terjadi di belahan dunia, maka tidak sulit untuk mendapatkan bakteri ini.

5.      Tularemia
Francisella tularensis itulah nama bakterinya. Umumnya terdapat di kelinci dan hewan pengerat.Manusia pada umumnya terinfeksi penyakit ini karena kontak langsung dengan hewan terinfeksi, gigitan serangga, mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dan terhirup lewat udara. Pasien akan merasa gejala-gejala seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri sendi dan melemah dalam 3-5 hari tergantung bagaimana ia terinfeksi.
Bakteri ini termasuk bioweapon kategori A. Dan menurut rumor Amerika, Inggris, Kanada dan Uni Soviet berlomba-lomba membuat senjata biologis ini setelah perang dunia II.
6.      Botulinum Toxin
Apa yang dapat dibayangkan apabila udara yang kita hirup ternyata mengandung racun ? ketika menyebar melalui udara, racun ini tidak dapat dilihat atau dicium. Dalam 12-36 jam kemudian, gejala yang muncul adalah pandangan kabur, muntah dan kesulitan menelan. Apabila tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kelumpuhan dan pada akhirnya menyerang sistem pernapasan. Dan tanpa sistem pernapasan yang baik, Clostridium botulinum dapat membunuh dalam 24-72 jam kemudian.
Oleh karena itu, C. botulinum dikategorikan sebagai golongan A bioweapon dan menjadi favorit bagi negara-negara yang mengembangkan senjata biologis. Pada tahun 1990 seorang bernama Aum Shinrikyo (Jepang) menyemprotkan racun ini ke lawan politiknya. Syukurlah tidak terjadi kematian masal saat itu. Namun pada saat diubah menjadi senjata biologis pada penyerangan tahun 1995 mengakibatkan kematian lusinan orang dan mencederai ribuan orang.
Namun, disamping semua itu ternyata ada gunanya juga racun ini. Mungkin diantara kita familiar dengan istilah botox. Ya, botox merupakan salah satu metode di dunia kecantikan. Saya sendiri tidak tahu persis bagaimana penggunaannya. Mungkin kalian yang lebih tahu.

7.      Rice Blast
Tidak selamanya senjata biologis berkaitan dengan virus, bakteri dan racun. Terkadang beberapa negara mempertimbangkan cara lain yang dapat digunakan sebagai senjata.Cari tersebut adalah mengendalikan hasil pangan. Secara logika, apabila sebuah negara suplai makanannya dihentikan / dihalangi / terkendala, maka secara perlahan akan kelaparan dan mati juga.
Konsep ini dikembangkan oleh Rusia dan Amerika yang berekspeirmen dalam hal wabah terhadap tumbuhan. Penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur adalah Pyricularia oryzae (Magnaporthe grisea). Tumbuhan yang terjangkit, daunya akan berwarna abu-abu karena dipenuhi oleh jamur. Jamur ini dengan cepat dapat menyebar dari tanaman satu ke yang lain dan seketika dapat menurunkan produksi pangan. Senjata jenis ini sangat efektif menyerang negara-negara yang tergolong miskin.

8.      Rinderpest
Saat Genghis Khan menginvasi Eropa sekitar abad 13, ia juga menyebarkan salah satu senjata biologis yang berbahaya. DI padang rumput yang luas dan dipenuhi dengan ternak, terdapat ternak yang terinfeksi oleh rinderpest. Rinderpest selain menyerang sapi, lembu dan hewan ternak lainnya, ia juga menyerang hewan memamahbiak yang lain seperti bison, jerpa dan kambing.
Banyak kasus di dunia yang disebabkan oleh rinderpset ini sehingga kematian hewan ternak meningkat. Di Afrika, virus ini banyak menginfeksi singa-singa Afrika sehingga menjadi pemakan manusia. Tapi syukurlah virus ini sudah bisa dikontrol. Dalam penelitian sebagai senjata biologis, dikabarkan Canada dan Amerika yang aktif melakukan riset.

9.      Nipah Virus
Virus ini mulai populer pada tahun 1999 saat menjangkiti 265 orang dan membunuh 105 orang di Malaysia. Para pekerja mencurigai bahwa virus ini berasal dari babi gila. Gejala infeksi dari wabah Malaysia terutama ensefalitis pada manusia dan pernafasan pada babi. Kemudian wabah telah menyebabkan penyakit pernafasan pada manusia, meningkatkan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia dan menunjukkan adanya strain berbahaya lebih banyak virus.
walaupn begitu Nipah virus masuk dalam kategori C senjata biologis. Sampai sekarang ini belum ada kabar negara yang mengembangkan senjata ini, namun apabila dikembangkan menjadi senjata biologis, cukup mematikan.

10.  Chimera Viruses
Seperti yang kita tahu wabah pes, anthrax dan cacar adalah senjata biologis yang mematikan. Akan tetapi mungkin tidak menjangkiti kita karena sudah ada cara penanggulangannya. Lagipula beberapa sudah dikarantina. Nah, yang menakutkan bagi kita adalah turunan dari virus-virus tersebut. Bukan tidak mungkin virus-virus yang sudah dijelaska diatas dimodifikasi / dicampuradukan hingga mendapat sesuatu yang mematikan. Ya, ini bukan sekedar fiksi ilmiah namun ini sudah terjadi.
Dalam mitologi Yunani Chimera merupakan gabungan dari singa, kambing dan naga. Hewan ini sering dipakai pada zaman pertengahan untuk simbol yang berkaitan dengan setan. Sedangkan dalam sains, Chimera merupakan organisme yang berasal dari spesies asing/belum dikenal. Namun sejahat apapun virus yang disebut chimera ini, ternyata juga ada manfaatnya. Contohnya, pemahaman kita akan dunia genetik telah membawa ilmuwan kita untuk menemukan sesuatu yang penting. Salah satu chimera yang merupakan perpaduan antara flu dan polio mungkin dapat mengobati kanker otak.

Sumber :
http://kabarnet.wordpress.com/2011/06/25/10-senjata-biologis-mematikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar