1. Penjelasan hakikat bisnis
Hakikat bisnis adalah
usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa ) yang bermanfaat
bagi masyarakat. Businessman (Seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya
kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayani secara baik sehingga
masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebisnis
akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
2. Menjelaskan karakteristik profesi
bisnis
Profesi dirumuskan sebagai pekerjaan yangdilakukan
untuk nafkah hidup dengan menggunakankeahlian dan ketrampilan dengan melibatkan
komitmen pribadi dalam melakukan pekerjaan tersebut. Bisnis
modernmensyratkan dan menuntut para pelaku bisnis untuk menjadiorang yang
professional.Orang-orang yang professional selalu berarti orang -orang yang
mempunyai komitmen pribadi yang tinggi, yang serius dalam pekerjaannnya, yang
bertanggung jawab atas pekerjaannnya agar tidak sampai merugikan orang
lain.
Menurut Keraf (dalam rindjin, 2004:63) suatu
profesiyang diperlukan dan dihargai mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
a.
Seseorang memilki pengetahuan, Keahlian, danketrampilan khusus yang
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang membentuk
profesinya,yang membedakannya dengan orang lainnya.
b.
Terdapat kaedah dan standar moral .Pada setiap profesiselalu ada
peraturan yang menentukan bagaimana profesi itu diajalankan.
c.
Seseorang perlu memilki ijin khusus atau lisensi untuk bisa menjalankan suatu profesi. Hal ini
dimaksudkanuntuk melindungi profesi tersebut dari orang-orang yangtidak
profesional.
d.
Memberikan pelayanan pada masyarakat.
3. Menjelaskan pergeseran paradigma
dari pendekatan stockholder ke stakeholder
stockholder
shareholder
atau stockholder Secara umum berarti pemegang saham
dalam sebuah perusahaan, entah yg minoritas / mayoritas, biasanya berada di
luar perusahaan.
Stakeholders
Perusahaan berdiri dan berkembang di dalam masyarakat
tentunya dalam perkembangan tersebut tidak hanya mulus dan tanpa adanya masalah
dalam keseharian berjalannya perusahaan. Terkadang timbul tekanan tekanan baik
dari luar perusahaan ataupun dari dalam perusahaan. Tekanan ini sifatnya tidak
selalu buruk, terkadang tekanan justru memberikan peluang bagi perusahaan untuk
terus berkembang dan membesarkan perusahaan.
Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya
Manajemen Public Relations “Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di
dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan.
Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada
perusahaan.
4. Menjelaskan tanggung jawab moral
& sosial bisnis
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen , karyawan , pemegang saham , komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat
dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan
juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun
untuk jangka panjang.
5. Menjelaskan kode etik perusahaan
(contohnya)
Kode
Etik (Patrick Murphy) atau kadang-kadang disebut code of conduct atau code of
ethical conduct ini, menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan
kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernah timbul dimasa lalu), seperti konflik
kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan
dan sebagainya.
Latar
belakang pembuatan Kode Etik adalah sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika
dalam struktur dan kegiatan perusahaan. Bila Perusahaan memiliki Kode Etik
sendiri, mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memilikinya.
Manfaat
Kode Etik Perusahaan :
·
Kode
Etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan
besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan
adanya kode etik, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis
yang sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap
kasus sejenis yang timbul.
·
Kode
Etik, dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
·
Kode
etik menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
·
Kode
Etik, menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
CONTOH
PERUSAHAAN PERTAMINA
Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud
komitmen tersebut dan menjabarkan Tata Nilai PT PERTAMINA (Persero) 6C, yaitu
Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial dan Capable ke
dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika usaha dan tata perilaku.
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan
perilaku bagi Komisaris, Direksi dan pekerja sebagai Insan PERTAMINA dalam
mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
Penerapan Etika Usaha dan Tata
Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk:
1. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan
standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.
2. Menjabarkan Tata Nilai Perusahaan 6C
sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan PERTAMINA dalam
melaksanakan tugas.
3. Menjadi acuan perilaku insan
PERTAMINA dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan
berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
4. Menjelaskan secara rinci standar
etika agar insan PERTAMINA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan
membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
6. Menurut covey sebuah keputusan yang
baik adalah yang bisa menyeimbangkan keempat kompetensi yaitu : tubuh (PQ),
intelektual (IQ), Hati (PQ) dan jiwa / roh (SQ). Berikan penjelasan apakah anda
setuju / tidak, kemukakan pendapat&berikan contoh
Setuju, karena untuk mendapatkan keputusan yang baik kita membutuhkan
intelegen dan jiwa yang baik seimbang
dengan tubuh yang menjadi media dimana kita mengambil keputusan, ditambah
dengan hati yang menunjang keputusan dengan perasaan atau insting sang
pengambilan keputusan.
Sumber Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar